Senin, 30 Mei 2011

Pendidikan Karakter
Indonesia memerlukan sumberdaya manusia dalam jumlah dan mutu yang memadai sebagai pendukung utama dalam pembangunan. Untuk memenuhi sumberdaya manusia tersebut, pendidikan memiliki peran yang sangat penting.
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. 

KEPRIBADIAN

1.      Tipe Kepribadian
Kepribadian manusia sangat bermacam-macam oleh karena itu segolongan ahli berusaha menggolong-golongkan manusia ke dalam tipe-tipe tertentu karena mereka berpendapat bahwa cara itulah yang paling efektif untuk mengenal sesama manusia dengan baik.
Menurut Eysenck 1964 (dalam Buchori 1982) membagi tipe kepribadian menjadi tiga, yaitu:

Selasa, 10 Mei 2011

Pentingnya Bahasa Arab

Keutamaan Bahasa Arab

Tidak perlu diragukan lagi, memang sepantasnya seorang muslim mencintai bahasa Arab dan berusaha menguasainya. Allah telah menjadikan bahasa Arab sebagai bahasa Al-Qur’an karena bahasa Arab adalah bahasa yang terbaik yang pernah ada sebagaimana firman Allah ta’ala:

Tafakur


Sebuah renungan yang Insya Allah bermanfaat:
Manusia.
Manusia adalah seonggok tubuh yang penuh dosa.
Penuh kehinaan.
Pernahkah kita menghitung berapa dosa yang telah kita lakukan hari ini, minggu kemarin, bulan kemarin atau setahun yang lalu?.

Jumat, 06 Mei 2011

Khalifah Abu Bakar

ABU BAKAR AS-SHIDIQ

Abu Bakar As-Sidiq adalah orang yang paling awal memeluk agama Islam (assabiqunal awwalun), sahabat Rasullullah Saw., dan juga khalifah pertama yang dibaiat (ditunjuk) oleh umat Islam. Beliau lahir bersamaan dengan tahun kelahiran Nabi Muhammad Saw. pada 572 Masehi di Mekah, berasal dari keturunan Bani Taim, suku Quraisy. Nama aslinya adalah Abdullah Ibnu Abi Qufahah at Tamimi. Di masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah, lalu ditukar oleh Nabi menjadiAbdullah kuniyahnya Abu Bakar. 
Panggilan Abu Bakar As-Sidiq ini sebenarnya adalah sebagai gelar saja. “Abu” artinya bapak, “Bakar” artinya dengan segera (beliau dinamai demikian karena beliau masuk Islam dengan segera, mendahului yang lain). Kemudian “Ash-Shiddiq”, artinya “yang amat membenarkan”. Karena beliau amat membenarkan berbagai pengalaman dan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW, terutama peristiwa Isra Mi’raj. Beliau lahir pada tahun 568 M sebelum hijrah, ayahnya bernama Abu Quhafah bin Amir danibunya bernama Salma Ummul Khair. [2]