Senin, 08 Agustus 2011

Proposal Penelitian Kuantitatif

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik.
Seperti pada umumnya, kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 3 Surakarta yang pada umumnya disebut subsie atau organisasi sekolah juga memberikan wadah bagi para siswa siswinya untuk menyalurkan bakat, minat, dan kemampuannya.
Disisi lain, keberadaan ekstrakurikuler di SMAN 3 Surakarta ternyata menjadi “pelarian” bagi siswa yang jenuh dengan proses belajar mengajar. Kegiatan ekstrakurikuler yang semestinya didampingi guru pembina disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk “mencuri” waktu di sela-sela kegiatan belajar-mengajar siswa di sekolah.
Hasilnya, beberapa siswa ketinggalan pelajaran akademik yang didapat pada proses belajar mengajar dan hal ini dapat berakibat menurunnya nilai atau prestasi belajar siswa di sekolah. Apakah benar demikian?.
Berdasarkan keterangan di atas penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh
Ekstrakurikuler dengan Prestasi Belajar Siswa XI SBI SMAN 3 Surakarta”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 3 Surakarta dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa XI SBI ?
2. Apakah kegiatan ekstrakurikuler dapat menyita waktu belajar baik di
sekolah maupun di rumah?
3. Apakah dampak positif dan dampak negatif diadakannya kegiatan
ekstrakurikuler di SMAN 3 Surakarta?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah kegiatan ekstrakurikuler di SMAN 3 Surakarta dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa XI SBI.
2. Mengetahui apakah kegiatan ekstrakurikuler dapat menyita waktu belajar
baik di sekolah maupun di rumah.
http://htmlimg4.scribdassets.com/ipyzcrd26h9neo/images/4-18b2172c1c/000.png
3. Mengetahui dampak positif dan dampak negatif kegiatan ekstrakurikuler.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Hakikat Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah wadah pembentuk karakter siswa dalam lingkungan sekolahyang bertujuan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kemampuan sosial melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan materi kurikulum (http://sman1bergas.sch.id, 2008 : online).
Kegiatan ini menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987) sebagai berikut:
1.
Kegiatan
ekstrakurikuler
harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2.
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3.
Dapat
mengetahui,
mengenal
serta
membedakan antara hubungan satu
pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hamper semua minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekskul yang digeluti.
2.2 Hakikat Prestasi Belajar
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari
suatu
kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu (Asnawi, 2009: 5)
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar
siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
1) Faktor internal
a. Faktor fisiologis
Keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.
b. Faktor psikologis
i. Intelegensi, faktor
ini
berkaitan
dengan
Intellegency Question (IQ) seseorang
ii. Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.
iii. Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang
tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
iv. Motivasi, merupakan keadaan internal organisme
yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
v. Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yag akan datang.
2) Faktor eksternal
a. Faktor sosial, yang terdiri dari:
i. Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar
artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia (Ridwan, 2008 : online).
Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
ii.
Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
iii.
Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
b. Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak
gedung sekolah, keadaan dan letak rumah tempat
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan pendidikan.
Dalam pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya. Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan berjalan dengan baik
Seperti pada umumnya, kegiatan ekstrakurikuler di SDN Brondong I Indramayu yang pada umumnya disebut subsie atau organisasi sekolah juga memberikan wadah bagi para siswa siswinya untuk menyalurkan bakat, minat, dan kemampuannya.
Disisi lain, keberadaan ekstrakurikuler di SDN Brondong I Indramayu ternyata menjadi “pelarian” bagi siswa yang jenuh dengan proses belajar mengajar. Kegiatan ekstrakurikuler yang semestinya didampingi guru pembina disalahgunakan oleh beberapa oknum untuk “mencuri” waktu di sela-sela kegiatan belajar-mengajar siswa di sekolah.
Hasilnya, beberapa siswa ketinggalan pelajaran akademik yang didapat pada proses belajar mengajar dan hal ini dapat berakibat menurunnya nilai atau prestasi belajar siswa di sekolah. Berdasarkan keterangan di atas tentang pengaruh ekstrakurikuler, penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa di SDN Brondong I Indramayu
B.     Rumusan Masalah
Mengambil kesimpulan dari latar belakang di atas. Penulis merumuskan masalahnya sebagai berikut :
1.  Apakah kegiatan ekstrakurikuler di SDN Brondong I Indramayu dapat  meningkatkan prestasi belajar siswanya?
2.      Bagaimana pengaruh kegiatan ekstrakurikuler di SDN Brondong I Indramayu?
C.    Batasan Istilah
Penelitian ini dibatasi pada masalah kegiatan belajar siswa yang meliputi kendala dan hambatan siswa dalam mengikuti kegiatan ekstra kurikuler dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa. Berdasarkan pertimbangan penulis, maka penelitian ini hanya dilaksanakan pada siswa SDN Brondong I Indramayu.
D.    Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah:
1.      Untuk mengetahui apakah kegiatan ekstrakurikuler di SDN Brondong I Indramayu dapat meningkatkan prestasi belajar siswanya.
2.      Untuk Mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa di SDN Brondong I Indramayu
E.     Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :
1.      Bagi individu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, konselor sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa untuk menggali kecerdasan emosional yang dimilikinya.
2.      Bagi lembaga
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi sekolah dalam membimbing dan mengontrol siswa dalam mengikuti kegiatan ekstra kulikuler sehingga akan menjadi manusia yang dewasa dan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
3.      Bagi ilmu pengetahuan
Menambah khazanah ilmu pengetahuan dan memperkaya hasil penelitian yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai pengaruh kegiatan ekstra kurikuler terhadap prestasi belajar siswa.
F.     Variabel Penelitian
Berdasarkan rumusan hipotesis penelitian, maka yang menjadi variabel penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas : Kegiatan Ekstra Kurikuler
2. Variabel terikat : Prestasi Belajar Siswa
G.    Kerangka Pemikiran
Salah satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan siswa di sekolah khususnya kegiatan ko/ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna menunjang pencapaian tujuan kurikulum. Kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ini menjadi salah satu unsure penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (1987) sebagai berikut:
  1. Kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
  2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
  3. Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang membimbing siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler adalah keanekaragamannya, hampir semua minat remaja dapat digunakan sebagai bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekskul yang digeluti.
H.    Hipotesisi Penelitian
Berdasarkan uraian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
a)      Hipotesis alternatif (Ha) : “semakin aktif siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka  semakin baik pula prestasi belajar siswa”
b)      Hipotesis nihil (Ho) : “semakin kurang aktif siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka  semakin kurang baik pula prestasi belajar siswa”
I.       Metode Penelitian
1.      Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan penelitan ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena data yang kami ambil dalam bentuk angka akan diproses secara statistik. Dan dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan kami arahkan untuk mendiskripsikan data yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan masalah. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rumus Correlation, rancangan ini sangat sederhana, dua sekor dikumpulkan, satu set untuk satu variabel yang dicakup dalam penelitian dihubungkan dengan variabel lainnya. Koefisien relasi menunjukkan kekuatan hubungan antar varibel.


2.      Sumber Data
Sumber  data dalam penelitian kuantitatif ini adalah berupa data primer dan sekunder. Data primer diambil berdasarkan hasil pengumpulan data melalui angket yang dibagikan kepada responden secara langsung, serta melalui observasi langsung terhadap objek. Sedangkan data sekunder didapatkan melalui laporan prestasi belajar siswa yang dapat berupa buku raport.
3.      Metode Pengumpulan Data 
a)         Observasi
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah mengamati tentang kejadian atau tingkah laku yang ada dalam sekolahh atau tempat penelitian berlangsung. Dari penelitian berpengalaman diperoleh suatu petunjuk bahwa mencatat data observasi bukanlah sekedar mencatat, tetapi juga mengadakan pertimbangan kemudian mengadakan penilaian ke dalam suatu skala bertingkat. Misalnya kita memperhatikan reaksi penonton televisi, bukan hanya mencatat bagaimana reaksi itu, dan berapa kali muncul, tetapi juga menilai reaksi tersebut sangat, kurang, atau tidak sesuai dengan yang kita kehendaki.
b)        Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
c)         Angket
Metode angket merupakan serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke peneliti.  
4.      Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan pengolahan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokan data berdasarkan variable atau jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap varibel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Untuk penelitian yang tidak merumuskan hipotesis langkah terakhir tidak dilakukan.
Dari data yang sudah terkumpul peneliti menganalisis bahwa kegiatan ekstrakurikuler tidak sepenuhnya memberikan pengaruh yang baik terhadap prestasi belajar siswa, hal ini dikarenakan kegiatan ekstrakurikuler dapat mengambil waktu kegiatan belajar siswa di sekola sehingga dapat menyebabkan prestasi siswa menurun.

J.      Sistematika Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti tela menysn sistematikanya yaknisebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Batasan Istilah
D.    Tujuan Penelitian
E.     Manfaat Penelitian
F.      Variabel Penelitian
G.    Kerangka Pemikiran
H.    Hipotesis Penelitian
I.       Metodologi Penelitian
J.       Sistematika Penelitian
BAB II Landasan Teori
A.    Hakekat Ekstrakurikuler
B.     Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa
BAB III Penutup
A.    Kesimpulan
B.     Saran


  
BAB II
LANDASAN TEORI

A.     Hakikat Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah wadah pembentuk karakter siswa dalam lingkungan sekolahyang bertujuan untuk mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kemampuan sosial melalui berbagai aktivitas, baik yang terkait langsung maupun tidak langsung dengan materi kurikulum.
Hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai karakteristik ekstra kurikuler yang digeluti.
Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan yang dicapai dari suatu kegiatan atau usaha yang dapat memberikan kepuasan emosional, dan dapat diukur dengan alat atau tes tertentu (Asnawi, 2009: 5)
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana yang diharapkan, maka perlu diperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain; faktor yang terdapat dalam diri siswa (faktor intern), dan faktor yang terdiri dari luar siswa (faktor ekstern). Faktor-faktor yang berasal dari dalam diri anak bersifat biologis sedangkan faktor yang berasal dari luar diri anak antara lain adalah faktor keluarga, sekolah, masyarakat dan sebagainya.
a)      Faktor internal
1.      Faktor fisiologis, keadaan fisik yang sehat dan segar serta kuat akan menguntungkan dan memberikan hasil belajar yang baik. Tetapi keadaan fisik yang kurang baik akan berpengaruh pada siswa dalam keadaan belajarnya.
2.       Faktor psikologis dan Intelegensi, faktor ini berkaitan dengan Intellegency Question (IQ) seseorang
3.       Perhatian, perhatian yang terarah dengan baik akan menghasilkan pemahaman dan kemampuan yang mantap.
4.       Minat, Kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.
5.       Motivasi, merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu.
6.       Bakat, kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yag akan datang.
b)      Faktor eksternal
1)      Faktor sosial, yang terdiri dari:
(a)    Keadaan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan. Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama. Keluarga yanng sehat besar artinya untuk pendidikan kecil, tetapi bersifat menentukan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia. Adanya rasa aman dalam keluarga sangat penting dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Rasa aman itu membuat seseorang akan terdorong untuk belajar secara aktif, karena rasa aman merupakan salah satu kekuatan pendorong dari luar yang menambah motivasi untuk belajar.
(b)   Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal pertama yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan belajar siswa, karena itu lingkungan sekolah yang baik dapat mendorong untuk belajar yang lebih giat. Keadaan sekolah ini meliputi cara penyajian pelajaran, hubungan guru dengan siswa, alat-alat pelajaran dan kurikulum. Hubungan antara guru dan siswa kurang baik akan mempengaruhi hasil-hasil belajarnya.
(c)    Lingkungan Masyarakat
Di samping orang tua, lingkungan juga merupakan salah satu faktor yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa dalm proses pelaksanaan pendidikan. Karena lingkungan alam sekitar sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan pribadi anak, sebab dalam kehidupan sehari-hari anak akan lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu berada.
2)      Faktor non sosial, yang meliputi keadaan dan letak gedung sekolah, keadaan dan letak rumah tempat tinggal keluarga, alat-alat dan sumber belajar, keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa. Faktor-faktor tersebut dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar peserta didik di sekolah.
c)      Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar peserta didik yang meliputi strategi dan metode yang digunakan peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran (Muhibin Syah, 2008: 139).
B.     Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan tambahan yang melatih fisik dan ketrampilan siswa untuk menumbukan bakat dan minat siswa terhadap kegiatan tambahan yang dilaksanakan oleh sekolah.  Kegiatan ekstrakurikuler sendiri tidak sepenuhnya berpengaruh positif bagi siswa tetapi adakalanya kegiatan ekstrakurikuler yang pengaruhnya kurang baik bagi siswa seperti terambilnya jadwal kegiatan belajar mengajar siswa karena mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang kurang penting bagi dunia pendidikan. 

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1.      Ekstrakurikuler merupakan faktor eksternal dalam meningkatkan prestasi belajar siswa .
2.      Beberapa kegiatan ektrakurikuler mengambil waktu dari kegiatan belajar mengajar. Tetapi, sebagian siswa menyatakan bahwa mereka dapat membagi waktu.
3.      Dampak negatif dari ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa antara lain : Mengurangi waktu belajar siswa baik di rumah maupun disekolah
4.      Dampak positif dari ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar siswa

B.     Saran
Dari kesimpulan yang didapat, peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1.      Sebaiknya sekolah mengatur jam kegiatan ekstrakurikuler agar tidak menyita atau menggunakan jam kegiatan belajar siswa di sekolah maupun di rumah .
2.      Murid-murid seharusnya membagi antara waktu ekstrakurikuler dan kegiatan belajar dengan baik agar tidak ada yang terganggu.
3.      Dalam rangka mengikuti kegiatan ekstrakurikuler diharapkan siswa memaksimalkan waktu dalam mengikuti kegiatan tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

1.      Anonim. 2008. ”Ekstrakurikuler”(online). Dari:http://sman1bergas.sch.id/index.php /kurikulum/ekstrakulikuler[5 Februari 2011.
2.      Ridwan. 2008. ”Kegiatan Belajar dan Prestasi”(online).
Dari:http://ridwan202.wordpress.com/2008/04/23/kegiatan-belajar-dan-
prestos
3.      Syah, Muhibbin. 2008, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.  Bandung:Remaja Rosdakarya.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar